Bank terseubt meluncurkan meja perdagangan kripto institusional pada awal 2021 setelah persetujuan dari Otoritas Moneter Singapura (MAS).
DBS, raksasa perbankan dan jasa keuangan yang berkantor pusat di Singapura, memiliki rencana untuk meja perdagangan kripto yang akan menargetkan investor ritel, kata CEO Piyush Gupta pada hari Senin.
Gupta mengungkapkan rencana tersebut selama panggilan pendapatan menyusul laporan kuartal keempat bank yang dirilis pada hari Senin.
Menurut kutipan panggilan oleh publikasi berita CoinDesk, masih banyak yang harus dilakukan sebelum meja perdagangan diluncurkan. Namun, CEO DBS tersebut percaya bahwa penyedia jasa keuangan akan berjalan secara sistem pada akhir tahun.
" Kami memulai pekerjaan awal untuk memperluasnya di luar basis investor saat ini ," kata Gupta.
Saat ini, raksasa perbankan Singapura tersebut sedang berupaya untuk memperluas infrastrukturnya untuk menawarkan layanan baru kepada pelanggan di luar basis investor terakreditasi yang ada, tambah sang CEO.
Sebagian besar pekerjaan di meja perdagangan, kata Gupta, berkaitan dengan kepatuhan dan kegunaan.
Aspek meja yang berkaitan dengan keramahan pengguna dan integrasi dengan aset kripto harus dilakukan dalam beberapa bulan ke depan, dengan target aksesibilitas sekitar Juni 2022.
DBS menerima lampu hijau terkait peraturan dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) tahun lalu untuk menawarkan layanan perdagangan kripto dan telah muncul sebagai salah satu lembaga perbankan utama di seluruh dunia yang ingin bersandar ke kripto untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Rencana untuk meja perdagangan kripto ritel datang setelah bank berhasil membuka meja perdagangan kripto berbasis institusional.