Harga SAND Naik Lebih dari 10% Hari Ini: Inilah Alasannya

Harga SAND telah naik sejak 17 April dan tren bullish mendapatkan momentum setiap hari.

Pada saat penulisan, SAND diperdagangkan pada $2,94; naik 11,18% dalam 24 jam terakhir. SAND telah mencapai harga tertinggi harian $2,99 dan terendah harian $2,61.

Saat ini, volume perdagangannya adalah $522,46 juta yang jauh lebih tinggi daripada volume perdagangan 17 April sebesar $225,07 juta.

Pada artikel ini, kita akan fokus pada faktor-faktor yang menyebabkan harga SAND reli.

Mengapa harga SAND naik?

Sebelum kita masuk ke rincian reli harga saat ini, mari kita bahas dulu apa itu The Sandbox dan apa itu SAND.

The Sandbox adalah game online berbasis blockchain yang dimiliki oleh Amonica Brands Corporation yang memungkinkan pengguna untuk membuat, menjual, dan membeli aset digital. Diluncurkan pada tahun 2011 dan SAND adalah token bawaannya.

Sekarang ke alasan di balik reli saat ini.

Berencana untuk mengumpulkan $400 juta

Salah satu alasan utama yang dikaitkan dengan kenaikan harga saat ini adalah komentar Bloomberg bahwa tim di balik The Sandbox berencana untuk mengumpulkan $400 juta lagi; sesuatu yang akan membuat valuasinya melonjak menjadi $4 miliar baik dari investor lama maupun investor baru.

Penting untuk dicatat bahwa The Sandbox memiliki proyek penggalangan dana serupa pada November tahun lalu 2021, di mana mereka mampu mengumpulkan $93 juta yang dipimpin oleh Softbank.

Namun, tim belum menetapkan dasar penggalangan dana yang akan dilakukan karena ini akan dipengaruhi oleh pasar.

Rencana The Sandbox

Kali ini The Sandbox memiliki rencana yang jelas untuk platform Metaverse-nya.

Selain itu, The Sandbox telah menarik organisasi terkemuka seperti HSBC, sebuah organisasi perbankan Inggris, di mana mereka telah menjalin kemitraan awal tahun ini setelah organisasi tersebut tertarik untuk membeli real estat virtual, LAND.

Rumor The Sandbox melakukan IPO

Ada desas-desus bahwa The Sandbox akan melakukan Initial Public Offering (IPO), tetapi salah satu pendirinya  dan COO The Sandbox, Sebastien Borgen membantah rumor tersebut.