Inti
-
Ripple Lab sedang menghadapi gugatan dari SEC.
-
Perusahaan baru saja membeli kembali saham Seri C senilai $200 juta.
-
Perusahaan tetap optimis tentang apa yang akan terjadi di tahun 2022.
Tidak diragukan lagi bahwa Ripple labs Inc telah lama berjuang mengatasi masalah keuangan yang belum terselesaikan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Menurut laporan dari jaringan penelitian kripto raksasa, pada akhir Desember 2020, Ripple dituntut oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Hal ini menyusul dugaan kasus keuangan bahwa Ripple mengumpulkan lebih dari $1,3 miliar pendapatan tidak terdaftar sebagai hasil dari penjualan sekuritas XRP kepada investor institusi.
Tuduhan itu menjadi sorotan ketika Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menyatakan bahwa token Ripple harus diberi label sebagai aset keamanan finansial dan bukan sebagai sistem pembayaran.
Lanjut ke ketidakseimbangan yang dirasakan dalam nilai pasar Ripple, beberapa lembaga keuangan berhenti menerima token XRP pada platform perdagangan mereka. Perusahaan teknologi raksasa seperti Coinbase dan Bitstamp termasuk di antara daftar industri berbasis di AS yang menghapus mata uang digital XRP dari aset perdagangan mereka.
Namun, dengan pandangan optimis pada tahun 2022, tampaknya koin Ripple akan memberikan efek positif pada nilai pasarnya. Seperti yang diumumkan oleh CEO Brad Garlinghouse baru-baru ini pada hari Rabu, perusahaan yang berbasis di San Francisco tersebut baru saja membeli kembali saham seri C senilai $200 juta, meskipun terdapat hambatan yang ditimbulkan oleh gugatan SEC.
Level teknis yang harus diperhatikan sebelum membeli Ripple
Sumber – TradingView
Harga XRP diperdagangkan di atas support $0,55 setelah jatuh di bawah resistance $0,805. Pasar memperpanjang pergerakan harga sideways bersama dengan support horizontal, sementara $0,805 dan $0,55 mewakili resistance pasar jangka pendek dan support langsung.
Namun, jika nilai XRP akan memperluas pergerakan harga bullish di atas resistance $0,805, sentimen pasar secara keseluruhan untuk aset tersebut akan melanjutkan pergerakan harga bullish ke atas.
Selain itu, berdasarkan analisis indikator, tampaknya nilai Average True Range (ATR) cenderung mendekati multi-year low sementara Relative Strength Index (RSI) tetap netral.
Intinya, baik rasio volatilitas di samping rasio untung dan rugi menyatakan bahwa situasi XRP saat ini berada dalam bias netral. Oleh karena itu, lonjakan volatilitas dapat mempercepat pergerakan harga aset tersebut untuk mendapatkan momentum bullish dari pembeli.