UEA akan Mengeluarkan Lisensi Kripto dan Ingin Menjadi Pusat Fintech

UEA akan Mengeluarkan Lisensi Kripto dan Ingin Menjadi Pusat Fintech

By Benson Toti - Menit Terbaca

UEA mengincar perusahaan dan penyedia lain dalam industri kripto yang sedang berkembang dengan kerangka kerja lisensi yang menjadikan negara itu yurisdiksi yang ramah kripto.

Uni Emirat Arab dilaporkan mengincar sektor kripto dan fintech global dengan rencana kerangka kerja lisensi yang ditetapkan untuk menarik penyedia layanan aset virtual terkemuka dunia, sebuah laporan yang diterbitkan oleh Bloomberg pada hari Kamis mengatakan hal ini.

Menurut laporan tersebut, lisensi kripto dimaksudkan untuk memudahkan perusahaan aset digital besar dan penyedia teknologi keuangan lainnya untuk beroperasi di negara tersebut, dengan tujuan menjadikan UEA sebagai pusat fintech global.

Otoritas Sekuritas dan Komoditas, regulator sekuritas UEA, dikatakan sedang membahas pandangan akhir dari rezim lisensi yang diusulkan.

Ketika diresmikan, sumber yang lebih dekat dengan masalah tersebut mengatakan kepada Bloomberg bahwa kerangka kerja tersebut akan memberikan rute lisensi mulus yang dimaksudkan untuk membuat pertukaran kripto dan VASP lain ingin mendirikan kantor dan menjalankan operasi mereka di negara tersebut.

Program lisensi kripto nasional dilaporkan dikembangkan sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Financial Action Task Force (FATF). Untuk regulator global, berbagai negara perlu memastikan protokol pendaftaran yang ketat ketika mengizinkan perusahaan terkait kripto untuk menjalankan operasinya, kuncinya adalah memastikan kepatuhan anti pencucian uang (AML).

Dalam kasus UEA, regulator sekuritas (SCA) akan bekerja sama dengan bank sentral untuk mengawasi regulasi nasional terkait perusahaan kripto. Sementara itu, regulator keuangan lokal akan memiliki mandat untuk menangani proses lisensi yan dikhususkan untuk wilayah mereka dan sejalan dengan perusahaan kripto yang bersangkutan.

Dalam menawarkan lingkungan yang ramah kripto, UEA kemungkinan menargetkan sebagian besar pasar kripto yang dapat menuju ke berbagai tujuan seperti Hong Kong dan Singapura.

Selain lisensi kripto, negara tersebut ingin menarik penambang melalui peraturan utama yang mendukung industri sambil mempromosikan penggunaan energi hijau.