Counter Signal melaporkan bahwa perintah polisi tersebut adalah bagian dari tindakan "darurat" pemerintah dan menempatkan lebih dari 25 Bitcoin, atau sekitar $1,4 juta dalam risiko pemblokiran untuk akses pengemudi truk.
Royal Canadian Mounted Police (RCMP) dilaporkan telah memerintahkan semua perusahaan yang diatur FINTRAC di negara tersebut untuk menghentikan semua transaksi bisnis dengan 34 dompet mata uang kripto, menyusul perintah dari pemerintah.
Menurut sebuah laporan yang diliput oleh platform media The Counter Signal, dompet kripto yang masuk daftar hitam (blacklist) diduga terkait dengan Freedom Convoy di Ottawa.
“Polisi Provinsi Ontario dan Royal Canadian Mounted Police saat ini sedang menyelidiki sumbangan mata uang kripto yang dikumpulkan sehubungan dengan tindakan ilegal yang termasuk dalam lingkup Undang-Undang Tindakan Darurat ,” Counter Signal mengutip perintah RCMP.
Perintah tersebut kemudian menyebutkan Perintah Tindakan Ekonomi Darurat dan menyatakan bahwa 29 alamat Bitcoin, 2 alamat Ethereum dan masing-masing satu yang melibatkan Cardano, Monero, dan Litecoin harus menghentikan semua transaksi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Darurat, ayat 19(1).
“ Setiap informasi tentang transaksi atau transaksi yang diusulkan sehubungan dengan alamat-alamat ini, harus segera diungkapkan kepada Komisaris Royal Canadian Mounted Police, melalui [email protected] ,” perintah RCMP dilanjutkan.
Seperti yang dicatat oleh Counter Signal, dompet yang masuk daftar hitam tersebut telah mencatat transaksi mulai dari $0 hingga $1,1 juta. Sekitar 25 Bitcoin senilai $1,4 juta kemungkinan akan terpengaruh jika perintah tersebut berlaku, kata laporan itu.
Protes Freedom Convoy telah berlangsung selama 18 hari terakhir, dengan pengemudi truk memblokir jalan raya di Ottawa di tengah sikap keras dari Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
Menurut berita lokal, Layanan Polisi Ottawa telah menghabiskan lebih dari $ 14,1 juta untuk upaya mengakhiri protes.